Islamic Widget

Thursday, February 10, 2011

Saatnya Untuk Menikah (Kultwit Pro-U Media tentang Buku M. Fauzil Adhim)

Tema kali ini masih seputar pernikahan :D


*START*

Insya Allah hari ini jatah buku 'Saatnya Untuk Menikah' karya M. Fauzil Adhim yang bakal di-kultwit-kan. Poin-poinnya mungkin sedikit agak panjang

1a. Tak ada waktu untuk menunda jika engkau memang telah siap. Maka apalagikah alasan yang bisa engkau berikan untuk memaafkan dirimu sendiri?

1b. Bukankah jika engkau miskin, Allah berjanji akan memberi kecukupan padamu?

2a. Ada perbedaan antara kesiapan ekonomi dan kesiapan memberi nafkah. Kesiapan ekonomi sebagaimana banyak ditafsirkan oleh saudara2 kita...

2b. ...adalah kemampuan ekonomi yang dimiliki oleh seorang laki2 sehingga dengan kemampuan ekonomi itu ia bisa memberi nafkah. Sementara, kesiapan...

2c. ...memberi nafkah lebih berkait dengan kesiapan untuk sungguh2 bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya sehingga meskipun saat menikah tidak...

2d. ...memiliki kemampuan ekonomi yang memadai, ia tetap dapat menafkahi keluarganya.


3a. Jika memang telah tiba saatnya untuk menikah, menikahlah.Tidak usah menunggu mapan scara ekonomi. Sekalipun demikian, saya juga ingin memperingatkan...

3b. ...kepada saudara2 kita yang hanya karena mendengar ceramah tentang keutamaan menikah satu atau dua kali, segera meluap-luap semangatnya.

4a. Di antara perkara2 yang mendatangkan fitnah sayaubhat adalah tidak adanya keberanian untuk mengatakan "saya tidak tahu" ketika orang memaksa

4b. untuk memberi jawaban yang kita belum memiliki pengetahuan meyakinkan tentang itu.
a. Poin ke-4 itu dimaksudkan agar pembaca memahami bahwa setiap kali harus berhadapan dengan masalah2 fiqih, penulis berusaha menahan diri untuk
b. tidak mengambil salah satu pendapat. Berbagai pendapat yang berbeda,diusahakan penulis untuk bisa diketengahkan ke hadapan anda beserta dasar2 yang melandasinya

5a. Banyak di antara kita yang meluap2 semangatnya untuk menikah, tetapi lupa menyiapkan bekal yang harus dibawanya setelah menikah.

5b. Demikian pula sebaliknya, banyak yang hampir tidak kuat menahan gejolak rindu yang mencekam, tetapi tidak berani melangkahkan kakinya untuk meminang.

6a. Jadi, jika anda sudah merasa gelisah, jika pada malam2 yang sepi mencekam tidak ada teman yang mendampingi, inilah saatnya bagi anda untuk menikah.

6b. Jika anda sudah mulai tidak tenang saat sendirian, itulah saatnya anda perlu hidup berdua. Jika anda sudah begitu resah saat melihat...

6c. ...akhwat di perjalanan, itulah saatnya anda menguatkan hati untuk datang meminang. Hanya dua kalimat saja yang perlu anda persiapkan untuk meminang

6d. Alhamdulillah bila diterima dan Allahu Akbar bila ditolak ;)

7a. Masih ada tanggung jawab lain, misalnya pemenuhan kebutuhan seksual. Banyak persoalan yang timbul akibat kurang terpenuhinya kebutuhan seksual

7b. Umumnya, masalah yang berkenaan dengan hal ini bersumber dari dua hal:istri selalu mampu, tapi tidak slalu mau; di sisi lain, suami selalu mau, tapi tidak selalu mampu

8a. Saya perlu memperingatkan perkara ini justru agar tidak ada ketakutan di hati para orangtua maupun saudara2 kita yang baru tergerak hatinya kepada Islam...

8b. ...untuk segera melangsungkan pernikahan; ketakutan yang hanya karena melihat contoh2 yang tidak tepat dari pernikahan saudara2 kita yang bermasalah...

8c. ...yang disebabkan ketidaksiapan mereka dalam ilmu, tanggung jawab, maupun agama.

9a. Betapa banyak yang mendambakan istri seperti Khadijah, tetapi tidak mau menikah dengan orang yang usianya sedikit saja di atasnya.

9b. Betapa banyak yang merindukan kemesraan sperti Rasulullah dengan Aisyah yang sampai2 berlomba lari atau saling minum dari satu gelas yang sama, tetapi...

9c. ...melupakan bahwa Nabi adakalanya harus mengganjal perutnya dengan batu karena dua hari tidak menemukan makanan.

10a. Persoalan lain yang kadang menjadi benih yang kurang baik bagi kesiapan psikis adalah angan2 naif dari sebagian saudara kita, dan kadang mendapat...

10b. ...peneguhan dari sebagian Ustadz. Mereka membayangkan bahwa dengan menikah akan ada yang mencucikan setiap saat, memijatnya di saat letih...

10c. ...mengusapnya di saat suntuk, dan seterusnya. Bayangan tentang pernikahan dipenuhi oleh impian2 seperti itu.

11a. Cara berpikir kekanak2an semacam itu berpengaruh terhadap cara mereka mempersepsikan apa yang mereka dapatkan dalam rumah tangga mereka.

11b. Mereka tidak mempersiapkn diri untuk menghadapi suasana rumah tangga sehingga begitu memasukinya, banyak keluh-kesah yang terucap dan kekesalan yang terlontarkan.

11c. Ini bukan karena mereka menikah di usia muda,tetapi karena kesiapan psikis mereka yang blm tertata saat memasukinya.

12a. Orang yang memiliki kesiapan boleh jadi telah sangat matang ilmunya, bisa juga tidak. Demikian pula orang yang masih berat hatinya.....

12b. ...menerima petunjuk sehingga cenderung kepada ra'yu-nya, boleh jadi karena tidak adanya ilmu agama yang matang pd dirinya, boleh jadi...

12c. ...telah banyak pengetahuannya tentang ilmu agama. Bukankah sering kita saksikan orang2 yang ragu dalam mengambil keputusan justru mereka yang...

12d. ...telah memiliki keluasan pengetahuan & kedalaman ilmu yang meyakinkn? Mereka tahu, tetapi tidak yakin mampu melaksanakannya atau bahkan yakin tidak mampu.

12e. Sementara terhadap pertolongan Tuhannya masih saja ragu.

13a. Sungguh,sekiranya seorang pemuda yang telah memiliki kesiapan ruhiyah datang meminang, ia lebih utama untuk didahulukan sekalipun belum memiliki...

13b. ...cukup ilmu maupun bekal ma'isyah. Sebab orang yang bagus kesiapan ruhiyahnya dapat mengarahkan dirinya untuk belajar apa yang ia belum memiliki ilmunya...

13c. ...berhati2 dalam bertindak, serta mentaati orang2 yang berakal, yakni orang yang mengambil keputusan dengan berpijak pd ilmu.

14a. Cara untuk belajar menjadi istri yang terbaik, hanyalah melalui suami. Cara untuk menjadi suami terbaik, hanyalah melalui istri.Tidak bisa melalui pacaran.

14b. Pacaran hanya mengajarkan bagaimana caranya menjadi pacar terbaik, bukan suami atau istri terbaik.

15a. Saya tidak tahu dari manakah asalnya cara berpikir yang semacam ini. Sepanjang yang saya pahami, kewajiban kita mmberi nafkah tidak bersangkut paut...

15b. ...sama sekali dengan adanya pekerjaan tetap atau tidak. Kewajiban memberi nafkah pada istri (dan jangan lupa pd diri sendiri) "hanya" memberi...

15c. ...implikasi agar kita bersedia memeras keringat sehingga dari keringat kita yang menetes ada rezeki yang bisa kita berikan kepada diri kita....

15d. ...dan orang2 yang menjadi tanggungan kita. Adapun bagaimana bentuknya, tidaklah penting sejauh masih halal.

16a. Saya perlu menegaskan sekali lagi bahwa kesiapan memberi nafkah tidak berhubungan dengan adanya pekerjaan tetap bagi calon suami.

16b. Seseorang yang sudah memiliki pekerjaan tetap dan penghasilannya besar, belum tentu memiliki kesiapan untuk memberi nafkah.

16c. Demikian tidak siapnya, sampai-sampai istri harus mengambil secara diam-diam dari saku suami karena tidak diberi nafkah yang mencukupi.

17a. Bagi pemuda yang telah menetapkan niatnya dengan sungguh2 untuk berikhtiar, tetapi tetap belum sanggup memperoleh ma'isyah meskipun telah...

17b. ...mengerahkan seluruh kemampuannya, hendaklah ia bersabar sampai Allah memberikan kemampuan baginya.

18a. Terkadang, salah seorang di antara kita terlalu meninggikan kriteria. Ia menyempitkan hal yang telah diluaskan Allah, menyulitkan hal yang...

18b. ...telah dimudahkan Allah, membatasi hal yang telah dilapangkan Allah sehingga ia menemui kesulitan. Sebagian kemudian berputus asa setelah...

18c. ...lama tidak mendapatkan yang sesuai dengan kriterianya, sementara usia telah menua dan panggilan jiwa untuk segera menimang2 putra tercinta telah...

18d. ...demikian mendesak. Akhirnya, justru ia merelakan diri untuk menikah dengan laki2 yang tidak lebih baik dibanding peminang2 sebelumnya.

19a. Seperti halnya mata kita yang sering tidak sanggup melihat yang sebenarnya di balik yang tampak, anggapan kita terhadap mereka yang kita anggap "tidak sepadan", boleh jadi juga sepenuhnya salah

19b. Kita mempertanyakan mengapa ada wanita yang baik2 mendapatkan suami yang keji, padahal Allah menjanjikan wanita yang baik bagi laki2 yang baik.

19c. Kita juga mempertanyakan mengapa ada lelaki yang baik dan lurus agamanya, justru mendapatkan istri yang judesnya "setengah mati".

19d. Kita mempertanyakan kebenaran janji Allah, tetapi lupa barangkali mata wadag kita yang tidak sanggup melihat di balik yang tampak.
(mata wadag = kasat mata)

19e. Yang kelihatannya tidak sebanding, boleh jadi sesungguhnya benar2 setara nilainya di hadapan Allah, sehingga tidak ada yang meleset dari janji Allah

20a. Seorang yang beriman adakalanya menerima ujian dari Allah dengan kesulitan-kesulitan dalam mendapatkan istri yang rela mendampinginya.

20b. Berkali-kali mempunyai maksud untuk menikah dengan seorang muslimah yang ia telah mantap kepadanya, tetapi selalu berbuah penolakan.

20c. Sebagian di antara mereka bersabar, lalu Allah mengirimkan kepadanya pendamping yang lebih baik daripada yang diharap-harapkannya.

20d. Sebagian dari mereka kecewa dan berputus asa, lalu hari-hari berikutnya semakin kelam dan tidak ada harapan

21a. Proses pernikahan Khadijah ra. dengan Muhammad SAW memberi pelajaran penting yang teramat sayang untuk kita lewatkan begitu saja.

21b. Usaha untuk memperoleh informasi tentang orang yang dikehendaki Khadijah ra. dilakukan dengan sangat hati-hati

21c. Khadijah ra. ingin memperoleh informasi hanya dari orang yang memang betul-betul mengenal secara pribadi. 

22a. 'Alaa kulli hal,pengetahuan anda tentang perkara ini hendaknya tidak membuat anda mmpersulit diri sehingga anda binasa

22b. Sesungguhnya,kebinasaan itu banyak yang bermula dari sikap kita yang memberat2kan hal yang diringankan, mempersulit hal yang dimudahkan, serta menyempitkan hal yang telah diluaskan oleh Allah 'Azza wa Jalla.

23a. Kecenderungan meninggikan kriteria ini bukan hanya terjadi pada laki2. Malah sbaliknya, boleh jadi kecenderungan mematok kriteria tinggi justru lebih kuat pada wanita

23b. Setelah mengikuti kelompok2 halaqah/harakah tertentu,sebagian akhwat lalu menetapkan persyaratan2 minimal yang harus dpenuhi oleh mereka yang bermaksud meminang.

24a. Secara sederhana,mempersulit diri adalah setiap halangan yang timbul karena kita membatasi hal yang telah dilapangkan Allah, mempersempit hal...

24b. ...yang telah diluaskan-Nya, dan memperberat hal yang diringankan-Nya sehingga kita tidak mampu mencapainya. Ini berbeda dengan...

24c. ...riyadhah (latihan ruhani) yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin untuk membentuk sikap qana'ah dan zuhud pada diri mereka.

25a. Kekecewaan karena tidak terpenuhinya kriteria atau ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan setelah menikah, dapat menjadi sumber konflik.

26b. Kalau telah ada pemicu, konflik yang laten itu bisa berubah menjadi pertengkaran yang tidak terelakkan. Terkadang, kekecewaan bermula dari perkara sepele yang remeh-temeh.

27a. Kita hendaknya mengaca diri terlebih dulu sebelum menetapkan kriteria tentang pendamping hidup yang kita harapkan. Agaknya tidak realistis kita...

27b. ...menuntut agar mndapatkn pendamping hidup yang sempurna, sementara ilmu diniyyah kita masih kedodoran dan akhlak pun masih compang-camping

28a. Tentang pernikahannya, Mughirah bin Sayau'bah bertutur, "Kemudian aku melihatnya dan akhirnya menikah dengannya. Sejak saat itu...

28b. ...tidak ada lg wanita selain dia yang mendampingiku. Padahal, sebelumnya aku telah menikah dengan lebih dari tujuh puluh wanita, tetapi semuanya gagal”

9a. Memandang calon istri pada waktu diberikannya kesempatan nazhar memiliki status hukum tersendiri & tidak bertentangan dengan keumuman perintah menutup aurat.

29b. Memenuhi takhshish atau pengkhususan tidak berarti melanggar ketentuan umum tentang aurat.

30a. Kalau mau dirunut lebih jauh, ujungnya adalah masalah kepasrahan terhadap Allah dan rasul-Nya. Bagi seorang muslimah yang mengimani..

30b. ...kbenaran ajaran Rasulullah SAW dengan penuh kepasrahan, jadi menikah ato tidak, tak ada yang merugikan baginya. Sebab kedua2nya mendatangkan kebaikan yang pasti.

31a. Sebuah pernikahan akan lebih mampu menundukkan pandangan mata dan lebih mnjaga kemaluan apabila di dalamnya ditemukan cinta & kebersamaan.

31b. Di sana ada keindahan yang dapat direngkuh bersama2, dan pintuny adalah wajah. "Maka laki2 yang hndak melamar wanita," kata Ibnul Qayyim al-Jauziyyah

31c. "Disyariatkan untuk melihat wajahnya. Sebab, jika dia sudah melihat kecantikan & keindahannya, tentu lebih bisa membuahkan cinta & kebersamaan di antara keduanya"

32a. Saya tidak tahu apakah ini merupakan hukum sejarah yang digariskan oleh Allah. Ketika orang mempersulit apa yang dimudahkan oleh Allah,...

32b. ...mereka akhirnya benar-benar mendapati keadaan yang sulit dan nyaris tak menemukan jalan keluarnya.

33a. Kita bisa menengok sejarah betapa para salafush-shaleh terdahulu mengambil sikap yang sangat indah tentang dua orang yang saling mencintai.

33b. Mereka tidak memisahkan begitu saja, sebab tak ada yang tampak lebih indah bagi dua orang yang saling mencintai kecuali menikah.

34a. Jika anda mendapati lelaki yang memiliki banyak keutamaan kecuali dlm hal keberaniannya untuk menikah, boleh jadi yang anda perlukan adalah...

34b. ...sedikit keberanian untuk berlapang dada menawarkan diri. Ini bukanlah perkara yang tercela. Justru sebaliknya: sangat mulia.

35a. Carilah informasi sedetail2nya dan setepat2nya sebelum memutuskan untuk menawarkan diri sehingga tidak terjadi ganjalan di tengah2 proses.

35b. Padahal, kita sendiri yang berinisiatif untuk menawarkan diri.

36a. Orangtua umumnya lebih mampu menyampaikan dengan cara yang baik&terhormat daripada anda sendiri. Penyebabnya ada dua hal (paling tidak demikian)

36b. Yakni pengalaman yang lebih banyak sehingga lebih mengetahui cara mengemukakannya dan mampu mengambil jarak dari keterlibatan emosi...

36c. ...(perasaan) sehingga dapat tersampaikan secara lebih jernih. (Poin Orangtua Menawarkan Putrinya). 

No comments:

Post a Comment