Islamic Widget

Wednesday, February 9, 2011

ALLAH, Aku Milik-MU ... (Tafsir QS. 2 : 155-157)

Referensi: Tafsir Fii Zhilalil Quran karya Sayyid Quthb.

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun" (sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya)"
-QS. Al Baqarah 155-156

     Telah menjadi suatu keniscayaan untuk menempa jiwa dengan bencana dan menguji dengan ketakutan, kelaparan, kesengsaraan, serta kemusnahan harta, nyawa dan makanan. Hal ini adalah suatu ketentuan untuk meneguhkan keyakinan orang-orang yang beriman pada tugas kewajiban yang harus ditunaikannya. Sehingga, akhirnya setelah mereka mengalami ujian, tentu akan terbukti tangguh dan merasa berat untuk berkhianat kepada Islam, karena mengingat pengorbanan yang telah dilakukannya. 
     Aqidah yang diperoleh dengan gampang tanpa ujian, akan mudah pula bagi penganutnya untuk meninggalkannya bila suatu ketika terkena ujian. Semakin berat ujian dan pengorbanan, akan makin meninggikan nilai aqidah keyakinan dalam hati dan  jiwa penganutnya. Bahkan, makin besar penderitaan dan pengorbanan yang diminta suatu aqidah, bertambah berat pula bagi seseorang untuk berkhianat atau meninggalkannya.
     Yang terpenting dari pelajaran di atas adalah kembalinya kita mengingat Allah ketika menghadapi segala keraguan dan kegoncangan, serta berusaha mengosongkan hati dari segala hal kecuali ditujukan semata kepada Allah. Kemudian, agar terbuka hati kita bahwa tiada kekuatan kecuali kekuatan Allah, tiada daya kecuali daya Allah, dan tidak ada keinginan kecuali keinginan mengabdi kepada Allah. Ketika itu, akan bertemulah ruh dengan sebuah hakikat yang menjadi landasan tegaknya tashawwur (pandangan) yang benar.

     Kemudian, nash Al-Quran di atas dikaitkan dengan jiwa, menuju ke suatu titik di atas ufuk ini,
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun" 

     Kita adalah milik Allah. Kita semua dan segala sesuatu yang ada pada kita. Eksistensi kita dan zat kita adalah kepunyaan Allah. Dan kepada-Nya kita kembali dan menghadap dalam setiap perkara. Maka, kita harus pasrah dan menyerah secara mutlak. Menyerah sebagai perlindungan terakhir yang bersumber dari pertemuan vis a vis dengan satu hakikat dan dengan pandangan yang benar.
     Orang-orang yang sabar itulah orang yang diberi kabar oleh Rasul dengan kabar gembira dan kenikmatan yang agung, dan mereka itulah orang yang mempunyai kesabaran yang baik.

Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
-QS. Al Baqarah 157

     Rahmat dari Tuhannya yang dengannya mereka diangkat Tuhan untuk turut serta dengan Nabi dalam hal dirahmati oleh-Nya dan didoakan oleh malaikat-Nya untuk rahmat itu. Dan, ini merupakan kedudukan yang terhormat, rahmat, dan kesaksian dari Allah bahwa mereke itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

No comments:

Post a Comment